SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI
PRATIWI WULANDARI
14209053
3 EA 11
PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui secara umum, bahwa sikap dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negatif dan sifat positif. Sifat negatif menimbulkan kecenderungan untuk menjauh, memberi ataupun tidak menyukai keberadaan suatu objek. Sedangkan sifat positif menimbulkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekat, menerima atau bahkan mengharapkan kehadiran objek tertentu.
Melalui tindakan dan proses pembelajaran, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Suatu sikap menjelaskan suatu organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses kognitif kepada suatu aspek.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI
1. Pengertian Sikap
Secara bahasa, Oxford Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa sikap (attitude), berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding the body, and Way of feeling, thinking or behaving”. Sikap adalah cara menempatkan atau membawa diri, atau cara merasakan, jalan pikiran, dan perilaku. Selain itu, sikap atau attitude adalah suatu konsep paling penting dalam psikologi sosial.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1992), sikap sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang menunjukkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan.
Sikap dalam kamus Marketing (1995) juga didefinisikan sebagai kondisi mental atau akal budi tertentu yang mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negatif atau positif mengenai suatu obyek/konsep; atau suatu keadaan acuh tak acuh yang menunjukkan titik tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan.
Dari berbagai pengertian tentang sikap yang telah dijelaskan di atas, maka secara eksplisit dapat dikatakan bahwa membicarakan sikap adalah membahas hal-hal yang bersifat multidimensional.
Sikap seseorang secara menyeluruh terhadap suatu obyek nampak sebagai fungsi dari:
a. Kekuatan masing-masing dari sejumlah kepercayaan yang dipegang seseorang mengenai berbagai aspek dari obyek.
b. Evaluasi yang diberikan pada setiap kepercayaan dalam hubungannya dengan obyek; dalam kaitan ini kepercayaan adalah kemungkinan yang diambil seseorang pada suatu pengetahuan yang dianggap benar.
2. Pengertian Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
Motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.
Menurut Wlodkowski (1985) menjelaskan, motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Pengertian ini jelas bernafaskan behaviorisme (teori belajar dan percaya bahwa semua perilaku yang diperoleh sebagai hasil dari pengkondisian).
3. Pengertian Konsep Diri
Menurut Stuart dan Sudeen (1998), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya.
B. KOMPONEN SIKAP
Ada tiga komponen sikap menurut Allport (dalam Mar’at, 1982) adalah sebagai berikut:
1. Komponen Kognitif (Pengetahuan)
Hal ini berhubungan dengan kepercayaan (beliefs), ide, dan konsep, misalnya pengetahuan tentang sesuatu atau obyek, keyakinan tentang obyek ataupun keyakinan evaluatif.
2. Komponen Afektif (Emosional)
Hal ini menyangkut kehidupan emosional seseorang seperti perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu situasi, obyek, orang ataupun konsep.
3. Komponen Konotif (Tendensi perilaku)
Hal ini merupakan kecenderungan bertingkah laku atau kehendak untuk bertingkah laku terhadap suatu obyek.
C. SIFAT-SIFAT SIKAP
1. Consumer Behavior Is Dynamic
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan.
Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
2. Consumer Behavior Involves Interactions
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3. Consumer Behavior Involves Exchange
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
D. PENGGUNAAN MULTI ATRIBUT ATTITUDE MODEL UNTUK MEMAHAMI SIKAP KONSUMEN
Berikut penggunaan multi atribut attidude ada tiga yaitu :
1. Theattribute-toward-objectmodel
Digunakan khususnya menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu. Pembentukan sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini dapat mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
2. Theattitude-toward-behaviormodel
Digunakan untuk menilai tanggapan konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian ditempat itu.
3. Theoryof-reasoned-actionmodel
Berdasarkan teori ini pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
E. DINAMIKA PROSES MOTIVASI
1. Tujuan
Perusahaan harus bisa menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. Mengetahui Kepentingan
Perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
3. Komunikasi Efektif
Melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
4. Integrasi Tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
F. KEGUNAAN DAN STABILITAS POLA MOTIVASI
Pola motivasi didefinisikan sebagai sikap yang mempengaruhi cara-cara orang memandang pekerjaan dan menjalani kehidupan mereka (Keith dan Newstrom, 1990 : 6).
Menurut Keith dan Newstrom (Keith dan Newstrom, 1990 : 6) empat macam pola motivasi yang sangat penting :
1. Motivasi Prestasi (Achievement Motivation)
Adalah mendorong dalam diri orang-orang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan.
2. Motivasi Afiliasi (Affiliation Motivation)
Adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar sosial.
3. Motivasi Kompetensi (Competence Motivation)
Adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan ketrampilan, mencemgah maslah dan berusaha keras untuk inovatif
4. Motivasi Kekuasaan (Power Motivation)
Adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-orang dan mengubah situasi. Pengetahuan tentang pola motivasi membantu para manajer memahami sikap kerja masing-masing karyawan, mereka dapat mengelola perushaan secara berkala sesuaid engan pola motivasi yang paling menonjol.
G. MEMAHAMI KEBUTUHAN KONSUMEN
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Fisiologis
Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya.
2. Keamanan
Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan.
3. Afiliasi dan Pemilikan
Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.
4. Prestasi
Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi
5. Kekuasaan
Keinginan untuk emndapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain.
6. Ekspresi Diri
Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
7. Urutan dan Pengertian
Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain.
8. Pencarian Variasi
Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi.
9. Atribusi Sebab-akibat
Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.
H. STUDI KASUS
Pada musim semi tahun 1985, Coca-Cola Company mengguncang konsumen Amerika & produsen minuman ringan lainnya dengan mengumumkan bahwa resep Coke yang telah berusia 99 tahun akan diubah.
Coke yang “baru” akan terasa lebih manis & riset pemasaran menunjukkan bahwa rasanya cenderung lebih disukai ketimbang Pepsi Cola. Resep asli Coke akan dipensiunkan disimpan dilemari besi bank & tidak akan diproduksi lebih lanjut. Apa yang terjadi selanjutnya adalah awal dari suatu pelajaran tentang keterlibatan konsumen bagi Coke.
Konsumen Amerika yang merasa marah mengkritik pedas perusahaan yang berbasis di Atlanta tersebut sehubungan dengan hilangnya “tradisi besar Amerika”.
Di Seattle, sebuah grup loyalis vokal yang menyebut dirinya “orang Amerika peminum Coke lama” menyatakan akan mengajukan tuntutan terhadap Coca-Cola. Mereka mengumpulkan pemilik toko, pemilik mesin penjual, & orang-orang yang ingin menyatakan bahwa perubahan resep telah merugikan usaha mereka. Kemudian, ketika penjualan Juni tidak mencapai target seperti yang diharapkan, para pengusaha botol juga menggabungkan diri & menuntut agar dikembalikannya Coke lama dengan segera.
Walaupun Coca-Cola telah mengeluarkan anggaran sebesar US$84juta untuk menguji resep baru, ternyata manajemen telah melupakan satu faktor penting. Jutaan konsumen memiliki keterlibatan emosional yang kuat dengan Coke asli. Mereka meminumnya ketika masih kecil & terus melakukannya hingga dewasa.
Beberapa konsumen memiliki ikatan pribadi yang khusus dengan Coke. Ujar seorang perwakilan Coke, “kami telah mengambil sebagian kecil dari diri & masa lalu mereka”. Mereka (konsumen) mengatakan, anda tidak punya hak untuk melakukannya. Kembalikan semua ke awal. Coca-Cola mendapat pelajaran yang sangat mahal.
Walaupun konsumen memilih Coke rasa baru pada saat uji rasa dengan mata tertutup Coca-Cola tidak menghitung reaksi emosi konsumen ketika melihat Coke asli dibersihkan dari etalase toko.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsumen memiliki keterlibatan emosional yang kuat dengan Coke asli. Motivasi mereka mempertahankan coke yang lama karena mereka terbiasa meminumnya sejak kecil hingga dewasa.
B. SARAN
Coca-Cola harus lebih peka bahwa suatu produk lebih dari sekedar formula produksi, arti tambah seperti emosi & hubungan yang kuat pada citra pribadi juga harus diperhitungkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://avroosa.blogspot.com/2010_01_01_archive.html
http://www.informasiku.com/2011/04/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html
http://delviadelvi.wordpress.com/2011/01/20/sikap-motivasi-dan-konsep-diri-terhadap-perilaku-konsumen/
http://harisahmad.blogspot.com/2010/05/pengertian-motivasi.html
http://harenzone.blogspot.com/2010/11/perilaku-konsumen-pola-dari-kepribadian.html
dan dari berbagai sumber lainnya.