Daur ulang merupakan suatu proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi.
Material-material yang dapat didaur ulang dan prosesnya diantaranya adalah:
Bahan bangunan
Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.
Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya. Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.
Baterai mobil umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.
Barang Elektronik
Barang elektronik yang populer seperti komputer dan handphone umumnya tidak didaur ulang karena belum jelas perhitungan manfaat ekonominya. Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih dapat dipakai
Jumat, 25 Februari 2011
PEMBATASAN BBM DAN AKIBATNYA BAGI PERDAGANGAN
I. PENDAHULUAN
Rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun 2011 mendatang,diperkirakan akan mempengaruhi tingkat inflasi. Disamping itu, pembatasan BBM bersubsidi juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan rumah tangga.
Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui bagaimana reaksi masyarakat dan pemerintah dalam menanggapi hal tersebut.
Didalam makalah ini, terdapat pula pembahasan tentang definisi pembatasan BBM serta dampaknya bagi masyarakat dan perdagangan.
II. PEMBAHASAN
Pembatasan BBM bersubsidi dilakukan terus menerus seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap BBM akibat dari adanya peningkatan jumlah kendaraan yang beredar, sehingga terjadi lonjakan konsumsi BBM yang melebihi jatah APBN.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kebijakan yang akan diambil pemerintah terkait pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada awal tahun 2011 dapat memicu terjadinya inflasi. Jika pembatasan itu hanya untuk kendaraan berplat hitam (kendaraan pribadi) akan terjadi inflasi langsung (direct inflation), namun jika pembatasan itu juga berlaku bagi kendaraan berplat kuning bisa terjadi inflasi secara keseluruhan.
Tingkat inflasi baru akan diketahui setalah kita mengetahui berapa besaran kebutuhan Bahan Bakar Minyak bagi pemilik kendaraan berplat hitam tersebut.
Inflasi baru akan terasa diberbagai aspek jika temyata pembatasan juga berlaku pada angkutan umum. Karena seperti biasanya, jika ongkos angkutan naik maka harga barang-barang terutama kebutuhan pokok yang distribusikannya menggunakan angkutan umum dipastikan akan naik. Sementara itu tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan akan mengalami lonjakan lagi sebesar 10%.
Dampak positif dari adanya pembatasan BBM bagi perdagangan adalah meningkatnya produksi mobil. Akibatnya, tingkat permintaan terhadap mobil baru akan menurun. Otomatis di dalam pedagangan di Bidang otomotif terutama mobil akan menurun.GAIKINDO menyatakan pasar mobil nasional pada tahun 2010 menembus kurang lebih sekitar 730.000 unit sekaligus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif di Indonesia. “Akibatnya, daya beli masyarakat akan semakin melemah dan kondisi ini bisa dipastikan bisa menggerus pasar otomotif sebagai kebutuhan sekunder. Dan penurunan ini bisa mencapai 20%,” ujar Direktur Honda Surabaya Centre (HSC) Rudy Surjanto.
Dampak negative dari adanya pembatasan BBM bagi perdagangan, apabila pembatasan subsidi tidak tepat sasaran, maka ditakutkan harga-harga bahan pokok akan melonjak naik.
III. KESIMPULAN
Pemerintah harus mengendalikan hal tersebut dengan cara mengatur kembali penyaluran BBM, melakukan efisiensi terhadap biaya distri dan margin usaha, serta melakukan kebijakan pengendalian konsumsi BBM.
Pemerintah harus mengadakan sosialisasi kepada masyarakat Indonesia agar mengerti dengan keadaan yang terjadi sekarang ini agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dari pembatasan BBM ini juga pemerintah dapat mengurangi kemacetan di kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta karena BBM bersubsidi hanya dapat digunakan oleh kendaraan umum saja sehingga para pengguna kendaraan pribadi akan beralih ke kendaraan umum.
Rencana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun 2011 mendatang,diperkirakan akan mempengaruhi tingkat inflasi. Disamping itu, pembatasan BBM bersubsidi juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan rumah tangga.
Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui bagaimana reaksi masyarakat dan pemerintah dalam menanggapi hal tersebut.
Didalam makalah ini, terdapat pula pembahasan tentang definisi pembatasan BBM serta dampaknya bagi masyarakat dan perdagangan.
II. PEMBAHASAN
Pembatasan BBM bersubsidi dilakukan terus menerus seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap BBM akibat dari adanya peningkatan jumlah kendaraan yang beredar, sehingga terjadi lonjakan konsumsi BBM yang melebihi jatah APBN.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kebijakan yang akan diambil pemerintah terkait pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada awal tahun 2011 dapat memicu terjadinya inflasi. Jika pembatasan itu hanya untuk kendaraan berplat hitam (kendaraan pribadi) akan terjadi inflasi langsung (direct inflation), namun jika pembatasan itu juga berlaku bagi kendaraan berplat kuning bisa terjadi inflasi secara keseluruhan.
Tingkat inflasi baru akan diketahui setalah kita mengetahui berapa besaran kebutuhan Bahan Bakar Minyak bagi pemilik kendaraan berplat hitam tersebut.
Inflasi baru akan terasa diberbagai aspek jika temyata pembatasan juga berlaku pada angkutan umum. Karena seperti biasanya, jika ongkos angkutan naik maka harga barang-barang terutama kebutuhan pokok yang distribusikannya menggunakan angkutan umum dipastikan akan naik. Sementara itu tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan akan mengalami lonjakan lagi sebesar 10%.
Dampak positif dari adanya pembatasan BBM bagi perdagangan adalah meningkatnya produksi mobil. Akibatnya, tingkat permintaan terhadap mobil baru akan menurun. Otomatis di dalam pedagangan di Bidang otomotif terutama mobil akan menurun.GAIKINDO menyatakan pasar mobil nasional pada tahun 2010 menembus kurang lebih sekitar 730.000 unit sekaligus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif di Indonesia. “Akibatnya, daya beli masyarakat akan semakin melemah dan kondisi ini bisa dipastikan bisa menggerus pasar otomotif sebagai kebutuhan sekunder. Dan penurunan ini bisa mencapai 20%,” ujar Direktur Honda Surabaya Centre (HSC) Rudy Surjanto.
Dampak negative dari adanya pembatasan BBM bagi perdagangan, apabila pembatasan subsidi tidak tepat sasaran, maka ditakutkan harga-harga bahan pokok akan melonjak naik.
III. KESIMPULAN
Pemerintah harus mengendalikan hal tersebut dengan cara mengatur kembali penyaluran BBM, melakukan efisiensi terhadap biaya distri dan margin usaha, serta melakukan kebijakan pengendalian konsumsi BBM.
Pemerintah harus mengadakan sosialisasi kepada masyarakat Indonesia agar mengerti dengan keadaan yang terjadi sekarang ini agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dari pembatasan BBM ini juga pemerintah dapat mengurangi kemacetan di kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta karena BBM bersubsidi hanya dapat digunakan oleh kendaraan umum saja sehingga para pengguna kendaraan pribadi akan beralih ke kendaraan umum.
Langganan:
Postingan (Atom)