Senin, 29 Oktober 2012

TUGAS ETIKA BISNIS II


NAMA       : PRATIWI WULANDARI
NPM             : 14209053
KELAS     : 4 EA 11
DOSEN   : ASHUR HARMADI, SE

1. Etika Dan Moralitas

Etika
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Menurut Martin (1993), etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control“, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu sendiri. Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.

Moralitas
Adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama. moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll.

2. Macam Macam Norma
Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, antara lain yaitu :
1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Kebiasaan (Habit)
5. Norma Hukum

Penjelasan dan Pengertian Masing-Masing Jenis/Macam Norma Yang Berlaku Dalam Masyarakat :
1. Norma Agama
Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama. Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-norma agama.

2. Norma Kesusilaan
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran dari norma kesusilaan.

3. Norma Kesopanan
Adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyrakat. Cara berpakaian dan bersikap adalah beberapa contoh dari norma kesopanan.

4. Norma Kebiasaan (Habit)
Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini dianggap aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan melakukan acara selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung adalah contoh dari norma ini.

5. Norma Hukum
Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.

3. Teori Etika

Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam pengertian ini etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat.

Dua Teori Etika
a. Etika Deontologi
Yaitu Menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.
Tiga prinsip yang harus dipenuhi:
- Supaya suatu tindakan punya nilai moral, tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
- Nilai moral dari tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu-berarti kalaupun tujuannya tidak tercapai, tindakan itu sudah di nilai baik.
- Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip itu, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hokum moral universal.

b. Etika Teleologi
Yaitu mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Misalnya, mencuri bagi etika teleologi tidak dinilai baik atau buruk berdasarkan baik buruknya tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu.

4.  Etika
Etika secara umum dapat dibagi 2 kategori, yaitu:
a.       Etika Umum
Etika umum mencakup tentang norma dan nilai moral, kondisi-kondisidasar bagi manusia untuk bertindak etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif (diantaranya adalah suara hati/nurani), dan semacamnya. Etika umum sebagai ilmu atau filsafat moral dapat dianggap sebagai etika teoritis, walaupun istilah ini sesungguhnya kurang tepat, karena bagaimanapun etika selalu berkaitan dengan perilaku dan kondisi praktis serta aktual dari manusia dalam kehidupannya sehari-hari dan tidak hanya semata-mata bersifat teoritis.

b.      Etika Khusus
Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Dengan kata lain,etika khusus adalah cerminan kritis rasional yang meneropong dan mencerminkan kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada norma dan nilai moral yang ada dengan situasi khusus dari bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu yang dilakukan setiap orang atau kelompok orang dalam suatu masyarakat. Maka dapat dikatakan bahwa etika khusus merupakan kontekstualisasi aturan moral umum dalam bidang dansituasi yang konkrit.Etika khusus ini terbagi menjadi 3, yaitu etika individual, etika sosial, dan etika lingkungan.

5. Mitos Bisnis Amoral
Bisnis adalah suatu persaingan, sehingga pelaku bisnis harus berusaha dengan segala cara dan upaya untuk bisa menang. Aturan yang dipakai dalam permainan penuh persaingan, berbeda dari aturan yang  dikenal dalam kehidupan sosial sehingga tidak bisa dinilai dengan aturan moral dan sosial. Orang bisnis yang mau mematuhi aturan moral atau etika akan berada pada posisi yang tidak menguntungkan.

Mitos bisnis amoral tidak sepenuhnya benar.
- Beberapa perusahaan ternyata bisa berhasil karena memegang teguh kode etis dan komitmen moral tertentu.
- Bisnis adalah bagian aktivitas yang penting dari masyarakat, sehingga norma atau nilai yang dianggap baik dan berlaku di masyarakat ikut dibawa serta dalam kegiatan bisnis.
Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas.

Etika tidak mendasarkan norma atau prinsipnya pada kenyataan faktual yang terus berulang.
Masalah etika dalam bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu: Suap (Bribery), Paksaan (Coercion), Penipuan (Deception), Pencurian (Theft), dan Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination).

6. Prinsip Etika Bisnis
Prinsip Otonomi : Sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan. Untuk bertindak secara otonom diandaikan ada kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan itu.

Prinsip Kejujuran : Sekilas kedengarannya aneh bahwa kejujuran merupakan suatu prinsip etika bisnis. Kini para praktisi bisnis dan manajemen mengakui bahwa kejujuran merupakan suatu jaminan dan dasar bagi kegiatan bisnis.

Prinsip Keadilan : Prinsip menuntut agar kita memperlakukan orang lain sesuai dengan haknya. Hak orang lain perlu dihargai dan tidak boleh dilanggar.

7. Kelompok Stakeholders
Stakeholders ialah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan.

Jenis stakeholders:
- Orang-orang yang akan dipengaruhi oleh usaha dan dapat mempengaruhi tapi yang tidak terlibat langsung dengan melakukan pekerjaan. Di sektor swasta, orang-orang yang (atau mungkin) terpengaruh oleh tindakan yang diambil oleh sebuah organisasi atau kelompok. Setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau yang dipengaruhi oleh pencapaian tujuan kelompok.
- Seorang individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam sebuah kelompok atau kesuksesan organisasi dalam memberikan hasil yang diharapkan dan dalam menjaga kelangsungan hidup kelompok atau produk organisasi dan / atau jasa. Stakeholder pengaruh program, produk, dan jasa.
- Setiap organisasi, badan pemerintah, atau individu yang memiliki saham di atau mungkin dipengaruhi oleh pendekatan yang diberikan kepada regulasi lingkungan, pencegahan polusi, konservasi energi, dll.
- Seorang peserta dalam upaya mobilisasi masyarakat, yang mewakili segmen tertentu dari masyarakat.

8. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
- Pertama, manfaat
- Kedua, manfaat  terbesar
- Ketiga, manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang

Nilai Positif Etika Utilitarianisme
- Pertama, Rasionalitas.
- Kedua, Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
- Ketiga, Universalitas.

Kelemahan Etika Utilitarianisme
- Pertama, manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit
- Kedua, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pd dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dg akibatnya.
- Ketiga, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
- Keempat, variabel yg dinilai tidak semuanya dpt dikualifikasi.
- Kelima, seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas di antara ketiganya
- Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

9. Tanggung jawab moral, status perusahaan, serta argumen yang mendukung dan menentang perlunya keterlibatan sosial perusahaan.
1. Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral
Dalam membahas prinsip-prinsip etika profesi dan prinsip-prinsip etika bisnis, kita telah menyinggung tanggung jawab sebagai salah satu prinsip etika yang penting. Paling sedikit ada tiga syarat penting bagi tanggung jawab moral :

Pertama, tanggung jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar dan tahu. Tanggung jawab hanya bisa dituntut dari seseorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tahu akan tindakannya itu serta konsekwensi dari tindakannya.

Kedua, tanggung jawab juga mengandalkan adanya kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakannya, jika tindakannya itu dilakukannya secara bebas. Jadi, jika seseorang terpaksa atau dipaksa melakukan suatu tindakan, secara moral ia tidak bisa dituntut bertanggung jawab atas tindakan itu.

Ketiga, tanggung jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.

2. Status Perusahaan
Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Artinya, perusahaan dibentuk berdasarkan badan hukum tertentu dan disahkan dengan hukum atau aturan legal tertentu. Karena itu, keberadaannya dijamin dan sah menurut hukum tertentu. Itu berarti perusahaan adalah bentukan manusia, yang eksistensinya diikat berdasarkan aturan hukum yang sah. Sebagai badan hukum, perusahaan mempunyai hak-hak legal tertentu sebagaimana dimiliki oleh manusia. Misalnya, hak milik pribadi, hak paten, hak atas merek tertentu, dan sebagainya.

3. Lingkup Tanggung Jawab Sosial
Pada tempat pertama harus dikatakan bahwa tanggung jawab sosial menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka.

4. Argumen yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
a. Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya
Argumen paling keras yang menentang keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah paham dasar bahwa tujuan utama, bahkan satu-satunya, dari kegiatan bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar-besarnya.

b. Tujuan yang terbagi-bagi dan harapan yang membingungkan
Bahwa keterlibatan sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan akan menimbulkan minat dan perhatian yang bermacam-macam, yang pada akhirnya akan mengalihkan, bahkan mengacaukan perhatian para pimpinan perusahaan.

c. Biaya keterlibatan sosial
Keterlibatan sosial sebagai wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan malah dianggap memberatkan masyarakat. Alasannya, biaya yang digunakan untuk keterlibatan sosial perusahaan itu byukan biaya yang disediakan oleh perusahaan itu, melainkan merupakan biaya yang telah diperhitungkan sebagai salah satu komponen dalam harga barang dan jasa yang ditawarkan dalam pasar.

d. Kurangnya tenaga terampil di bidang kegiatan sosial
Argumen ini menegaskan kembali mitos bisnis amoral yang telah kita lihat di depan. Dengan argumen ini dikatakan bahwa para pemimpin perusahaan tidak professional dalam membuat pilihan dan keputusan moral. Asumsinya, keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial adalah kegiatan yang lebih bernuansa moral, karitatif dan sosial.

5. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
a. Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah
Setiap kegiatan bisnis dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan. Ini tidak bisa disangkal. Namun dalam masyarakat yang semakin berubah, kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap bisnis pun ikut berubah. Karena itu, untuk bisa bertahan dan berhasil dalam persaingan bisnis modern yang ketat ini, para pelaku bisnis semakin menyadari bahwaa mereka tidak bisa begitu saja hanya memusatkan perhatian pada upaya mendatngkan keuntungan sebesar-besarnya.

b. Terbatasnya sumber daya alam
Argumen ini didasarkan pada kenyataan bahwa bumi kita ini mempunyai sumber daya alam yang terbatas. Bisnis justru berlangsung dalam kenyataan ini, dengan berupaya memanfaatkan secara bertanggung jawab dan bijaksana sumber daya yang terbatas itu demi memenuhi kebutuhan manusia. Maka, bisnis diharapkan untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas itu demi keuntungan ekonomis, melainkan juga ikut melakukan kegiatan sosial tertentu yang terutama bertujuan untuk memelihara sumber daya alam.

c. Lingkungan sosial yang lebih baik
Bisnis berlangsung dalam suatu lingkungan sosial yang mendukung kelangsungan dan keberhasilan bisnis itu untuk masa yang panjang. Ini punya implikasi etis bahwa bisnis mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral dan sosial untuk memperbaiki lingkungan sosialnya kea rah yang lebih baik.

d. Pertimbangan tanggung jawab dan kekuasaan
Keterlibatan sosial khususnya, maupun tanggung jawab sosial perusahaan secara keseluruhan, juga dilihat sebagai suatu pengimbang bagi kekuasaan bisnis modern yang semakin raksasa dewasa ini. Alasannya, bisnis mempunyai kekuasaan sosial yang sangat besar.

e. Bisnis mempunyai sumber-sumber daya yang berguna
Argumen ini akan mengatakan bahwa bisnis atau perusahaan sesungguhnya mempunyai sumber daya yang sangat potensial dan berguna bagi masyarakat. Perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga professional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat .

f. Keuntungan jangka panjang
Argumen ini akan menunjukkan bahwa bagi perusahaan, tanggung jawab sosial secara keseluruhan, termasuk keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan pengusaha itu dalam jangka panjang.

6. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan dan ditentukan oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu.





TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS

NAMA : PRATIWI WULANDARI
NPM    : 14209053
KELAS : 4 EA 11


Etika
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaanmanusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Etika merupakan sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Etika dalam kehidupan sehari-hari
Etika yang kita lakukan sehari-hari dalam pengertian dasarnya adalah dari pengembangan dan pengaplikasian etika itu sendiri dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai norma-norma yang didalamnya dapat dijadikan aturan yang mencakup etika.
Contoh : mengucapkan salam ketika baru bertemu dengan seseorang dengan      maksud menghormati orang tersebut.

Etika dalam berbisnis
Etika bisnis merupakan keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
Contoh : etika dalam melakukan persaingan secara sehat.

Etika Deontologi
Etika Deontologi mempunyai arti Etika yang di dalamnya terdapat suatu kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan norma dalam bidang masing-masing yang berlaku, dengan kata lain kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif.
Misalnya : rasanya tak pantas kalau kita turunkan harga.

Etika Teologi
Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu tindakan dilakukan. Teleologi yang menjadi prinsip dasar adalah baik dan jahat. Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir. Dengan kata lain menilai perbuatan orang dari tujuannya.
Misalnya : saya turunkan harga untuk jatuhkan lawan.


Sabtu, 05 Mei 2012

SOFSKILL BAHASA INGGRIS

NAMA : PRATIWI WULANDARI
NPM    : 14209053
KELAS: 3 EA 11



NOUN CLAUSES

Noun clauses is a dependent clause that functions as a noun (that is, as a subject, object, or complement) within a sentence. Noun clauses is an entire clause which takes the place of a noun in another clause or phrase.

Examples :
•           I often wonder how you are getting on with him.
•           He feared that he would fail.
•           They replied that they would come to this town.
•           Do you know who stole the watch?
•           I thought that it would be fine day.
•           No one knows who he is.
•           I did not know what he would do next.
•           How the budget got in is a mystery.
•           Pay careful attention to what I am going to say.
•           I do not understand how all it happened

Examples of sentence :
1.         Subject of the sentence:
What he gets makes his family proud.

2.         Direct object:
I know where her house is.

3.         Indirect object:
The President will give whatever the Indonesia National Football Team gets an appreciation.

4.         Subjective Complement:
That is what you want.

5.         Objective complement:
They will name their dog whatever they want to.

6.         Object of a prepositions:
The old lady cried for whatever his husband did.

7.         Appositive:
John, whom i met yesterday, will be my new business partner.

8.         Object of a participle:
Remembering what she promised, I tried to be better.

9.         Object of an infinitive:
They requested me to notice what they spoke.

10.       Object of a gerund:
Rejecting what he wants makes me unhappy.



references
http://www.uottawa.ca/academic/arts/writcent/hypergrammar/claustyp.html
http://grammar.about.com/od/mo/g/nounclauseterm.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunction_(grammar)



SOFTSKILL BAHASA INGGRIS


NAMA : PRATIWI WULANDARI
NPM    : 14209053
KELAS: 3 EA 11


CONJUNCTION

In grammar, a conjunction is a part of speech that connects two words, sentences, phrases or clauses together. In general, a conjunction is an invariable grammatical particle, and it may or may not stand between the items it conjoins.

Conjunctions have three basic :
         Single Word
example: and, but, because, although

         Compound (often ending with as or that)
example: provided that, as long as, in order that

         Correlative (surrounding an adverb or adjective)
example: so...that

Conjunctions have two basic functions :
Coordinating conjunctions
         are used to join two parts of a sentence that are grammatically equal. The two parts may besingle words or clauses. Always come between the words or clauses that they join.
example:
•           Jack and Jill went up the hill.
•           The water was warm, but I didn't go swimming.

Subordinating conjunctions
         are used to join a subordinate dependent clause to a main clause. Usually come at the beginning of the subordinate clause.
example:
•           I went swimming although it was cold.



Here are some examples of Coordinating Conjunctions :
         For presents a reason ("He is gambling with his health, for he has been smoking far too long.").
         And presents non-contrasting item(s) or idea(s) ("They gamble, and they smoke.").
         Nor presents a non-contrasting negative idea ("They do not gamble, nor do they smoke.").
         But presents a contrast or exception ("They gamble, but they don't smoke.").
         Or presents an alternative item or idea ("Every day, they gamble or they smoke.").
         Yet presents a contrast or exception ("They gamble, yet they don't smoke.").
         So presents a consequence ("He gambled well last night, so he smoked a cigar to celebrate.").

Correlative Conjunction
         Correlative conjunctions work in pairs to join words and groups of words of equal weight in a sentence. There are six different pairs of correlative conjunctions:
1)         either...or
2)         not only...but also
3)         neither...nor (or increasingly neither...or)
4)         both...and
5)         whether...or
6)         just as...so
Examples:
-           You either do your work or prepare for a trip to the office.
-           Not only is he handsome, but he is also brilliant.
-           Neither the basketball team nor the football team is doing well.
-           Both the cross country team and the swimming team are doing well.
-           Whether you stay or go is your decision.
-           Just as many Americans love football, so many Canadians love ice hockey.

references
http://www.englishclub.com/grammar/conjunctions.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Conjunction_(grammar)


Rabu, 02 Mei 2012

SOFTSKILL BAHASA INGGRIS


NAMA : PRATIWI WULANDARI
NPM    : 14209053


ADVERBIAL CLAUSES

Adverbial clause is a clause that describes the main sentence. Clause is called the adverbial clause. An adverbial clause (adverb clause) is a word or expression in the sentence that functions as an adverb that is, it tells you something about how the action in the verb was done. Clause explains the first sentence stem is preceded by the conjunction specific. An adverbial clause is a dependent clause that functions as an adverb. In other words, it contains a subject (explicit or implied) and a predicate, and it modifies a verb.

A dependent clause used as an adverb within a sentence to indicate time, place, condition, contrast, concession, reason, purpose, or result. Also known as adverbial clause.

1.      Clause of Time (when, before, after, since, while, as, as long as, until, til)
è These clauses are used to say when something happens by referring to a period of time or to another event.

Exmp :
·         While he was walking home, he saw an accident.
·         By the time I arrive, Banu will have left.
·         You may begin when (ever) you are ready.


2.      Clause of Place (where, wherever, anywhere, everywhere)
è These clauses are used to talk about the location or position of something.

Exmp :
·         They sat down Wherever They Could find empty seats
·         Where there is poverty, there we find Discontent and Unrest.


3.      Clause of Concession (although, though, while)
è These clauses are used to make two statements, one of which contrasts with the other or makes it seem surprising.

Exmp :
·         Jellyta wanted to stop, while I wanted to go on.
·         Although it is late, we'll stay a little longer.


4.      Clause of Manner (as, like, the way)
è These clauses are used to talk about someone's behaviour or the way something is done.



Exmp :
·         He did as I told him.
·         They may beat us again, like They did in 1978.


5.      Clause of Purpose and Result (so.. that)
è These clauses are used to indicate the purpose of an action and result of something.

Exmp :
·         She bought a book so (that) Could she learn English


6.      Clause of Cause and Effect (because, since, as)
è These clauses are used to indicate the reason for something.

Exmp :
·         Because he was sleepy, he went to bed.
·         Since he's not interested in classical music, he Decided not to go to the concert.


7.      Clause of Condition (if, even if, unless)
è These clauses are used to talk about a possible or counterfactual situation and its consequences.

Exmp:
·         If I see him, I will invite him to the party tomorrow.
·         She would forgive her husband everything, if only he would come back to her.


8.      Purpose Clauses (in order to, so that, in order that)
è These clauses are used to indicate the purpose of an action.

Exmp :
·         They went to the movie early (in order) to find the best seats.
·         She bought a book so (that) Could she learn English



references
http://grammar.about.com/od/ab/g/qdvclterm.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Adverbial_clause
http://arum-pertiwi.blogspot.com/2011/03/adverbial-clause.html