TUGAS SOFTSKILL TENTANG STUDI KASUS PERILAKU KONSUMEN (BAB I – III)
TUGAS KE : I
JUDUL : PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MEMBELI SUATU PRODUK
NAMA : PRATIWI WULANDARI
NPM : 14209053
KELAS : 3 EA 11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dewasa ini, tingkat konsumsi masyarakat terhadap suatu produk sering dipengaruhi oleh beberapa faktor, dari yang paling sederhana sampai yang paling signifikan.
Persaingan didalam dunia bisnispun semakin kecang, dengan memodifikasi kemasan, membedakan merk dengan jenis produk yang sama, pemberian harga yang lebih terjangkau dan berbagai macam cara agar dapat menarik konsumen. Akan tetapi, konsumen tidak akan langsung tergiur dengan kondisi tersebut, karena konsumen akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan untuk membeli barang tersebut.
2. Landasan Teori
Perilaku konsumen merupakan suatu proses dimana seseorang atau kelompok orang mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen terdiri dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian.
Pada tahap sebelum pembelian, konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa yang dibutuhkan. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Perilaku konsumen juga dapat didefinisikan sebagai salah satu cabang dari ilmu manajemen. Perilaku konsumen dapat dikaitkan dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun informasi yang didapat dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.
Pemikiran yang benar tentang konsumen adalah perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian, bujukan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan karena konsumen adalah raja.
Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Segmentasi pasar memiliki manfaat dan kelemahan. Manfaat dari segmentasi pasar adalah perusahaan akan dapat mendeteksi secara cepat dan tepat tentang kecenderungan perubahan yang tejadi didalam pasar, menemukan bagaimana cara yang paling tepat untuk mempromosikan produk dan bagaimana memenuhi permintaan pasar, serta dapat mengelola segala macam bentuk biaya agar dapat berguna seefektif dan seefisien mungkin.
Sedangkan kelemahan dari adanya segmentasi pasar adalah, ada kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan biaya yang digunakan untuk segala bentuk usaha akan semakin bertambah.
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) merupakan suatu tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
Yang pertama, keputusan terprogram atau keputusan terstruktur, yaitu keputusan yang berulang dan rutin. Keputusan terstruktur dilakukan pada manjemen tingkat bawah. Contohnya, keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang, dan lain-lain.
Kedua, keputusan setengah terprogram atau setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan serta analisis yang terperinci. Contohnya, keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
Ketiga, keputusan tidak terprogram atau tidak terstruktur, yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur, tidak mudah untuk didapatkan, tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku konsumen dalam proses mengambil keputusan untuk membeli produk baru dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi, informasi yang didapat guna mendapatkan solusi, fungsi barang, merek, harga barang tersebut, budaya, gaya hidup, dan cita rasa estetika.
Merek merupakan faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen, karena dengan adanya merek konsumen dapat mengetahui perbedaan mutu suatu produk yang dihasilkan masing-masing perusahaan dan mempermudah konsumen dalam memilih produk yang diinginkan.
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan demografi Indonesia di masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia akan semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah anggota keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang bekerja, penghasilan keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau Jawa tetap terpadat.
Pemasar harus dapat mengidentifikasi peran seseorang di dalam kelompoknya dalam pengambilan keputusan, dan harus menekankan pada si pengambil keputusan. Penyesuaian dilakukan hanya untuk sekadar menyesuaikan diri agar diterima oleh kelompok atau penyesuaian yang mengubah kepercayaan. Orang butuh untuk menilai opini dan kemampuan mereka dengan membandingkannya dengan opini dan kemampuan orang lain. Dalam polarisasi kelompok, perbedaan pandangan antara kelompok dengan individu, dan kelompok dapat berubah pandangannya dikarenakan informasi dan budaya yang ada.
Saat ini makin banyak konsumen yang dapat menerima barang dan gaya hidup yang digunakan oleh orang yang berada dalam belahan dunia yang lain. Mereka mempunyai peluang untuk mengadopsi produk dan praktik yang berbeda. Tingkat penerimaan seseorang terhadap budaya yang berbeda juga tergantung dari inisiatif konsumen itu sendiri, pengalaman mereka mempengaruhi sikap mereka dalam menerima produk yang berasal dari negara lain. Faktor budaya dapat didefinisikan sebagai dorongan untuk mengenali persamaan atau perbedaan apa yang terkandung antara konsumen.
Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dan dimulai dengan tahap mendefinisikan lebih dulu kebutuhan barang apa yang paling mendesak dan harus dipenuhi, kemudian mencari alternatif solusi yang tepat, mencari informasi yang lebih rinci yang terkait dengan alternatif solusi pilihan, dan selanjutnya kita dapat mengambil keputusan.
Berikut bagan proses pengambilan keputusan :
Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja), sumber komersial (iklan, penjual, pengecer, bungkus, situs Web, dan lain-lain), sumber publik (media massa, organisasi pemberi peringkat), dan sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan produk). Pengaruh relatif di antara sumber informasi itu berbeda-beda di antara berbagai produk dan pembeli.
Konsumen biasanya menerima sebagian besar informasi dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Namun demikian, sumber yang paling efektif cenderung yang bersifat pribadi. Sumber komersial biasanya memberikan informasi kepada pembeli, sedangkan sumber pribadi memberikan legitimasi atau mengevaluasi produk bagi pembeli.
Kita telah mempejari cara konsumen menghasilkan informasi yang menghasilkan sekumpulan merek-merek yang akhirnya dipilih. Bagaimana cara konsumen memilih dari alternatif merek yang ada? Pemasar perlu memahami proses pengevaluasian alternatif-yakni, cara konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagai pilihan merek. Sayangnya, konsumen tidak melakukan satu evaluasi secara tunggal dan sederhana, tetapi konsumen mungkin melakukan beberapa proses avaluasi.
Sikap konsumen terhadap sejumlah merek tertentu terbentuk melalui beberapa prosedur evaluasi. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
Di tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari keterangan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumen dalam perilakunya mengambil keputusan untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh adanya faktor eksternal dan intenal.
Dan keputusan membeli barang dipertimbangkan berdasarkan faktor-faktor yang memicu konsumen tersebut untuk memenuhinya.
2. Saran
Konsumen dalam memilih barang sebaiknya tidak memilih sutu produk dengan terburu-buru. Cari alternatif-alternatif yang lebih baik untuk digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-hamidah.pdf
http://www.scribd.com/doc/5624722/4-perilaku-konsumen-individu-dan-institusional-2007-presentasi-kel-3
http://edwardferdinandonly.blogspot.com/2010/03/tugas-perilaku-konsumen.html
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=93:ekma4567-perilaku-konsumen&catid=28:fekon&Itemid=73
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html
http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/69602406200905321.pdf
http://www.smakristencilacap.com/arti-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran/proses-pengambilan-keputusan-pembelian-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar